PENGEMBARAAN SI KANCIL Bagian 4
Kursi Ajaib Si Kancil
#Tantangan Gurusiana Hari ke- 155
Setelah selesai menipu Singa, Si Kancil terus berlari. Setelah merasa cukup aman Si Kancil pun mencari makan, sampai perutnya kenyang.
“Perutku sudah kenyang. Badanku terasa penat. Aku mau tidur dulu, ah..!” ucap Si Kancil pada diri sendiri. Si Kancil merebahkan badannya di bawah sebatang pohon. Ketika matanya hampir terpejam, Si Kancil dikejutkan oleh suara yang mendesis. Darahnya berdesir takut, lepas dari mulut Singa, kini terancam ditelan Ular.
“Sssstt... ssstt..!” suara desis seekor Ular Piton yang besar. Lidahnya yang bercabang menjulur-julur keluar. Ular Piton melata dengan meliuk-liukkan badannya. Perutnya yang sudah kekenyangan membuat Ular Piton susah bergerak.
“Baru pulang berburu, Pak De?” sapa Si Kancil dengan ramah. Ular Piton merasa tersanjung dipanggil dengan sebutan Pak De oleh Si Kancil. Sambil menggerak-gerakkan lidahnya, Ular Piton menjawab:
“Benar, Cil. Pak De baru pulang berburu. Syukur dapat santapan Ayam Hutan hari ini. Kamu dari mana, Cil? Kok sepertinya kamu sangat kelelahan?” tanya Ular Piton.
Lalu Si Kancil menceritakan kisah yang menimpa dirinya ketika hampir saja diterkam oleh Singa. Ular Piton ikut senang mendengar Singa kena tipu oleh Si Kancil.
“Rasain tuh, Singa. Memangnya enak kena tipu? Kamu memang cerdas, Cil!” ucap Ular Piton memuji Si Kancil. Si Kancil pun merasa tersanjung dapat pujian. Kembang kempis hidungnya karena bangga.
“Terima kasih, Pak De atas pujiannya. Pak De juga pintar, kok!” ucap Si Kancil balas memuji Ular Piton.
Lalu Si Kancil menceritakan analisanya pada Ular Piton. Pasti Singa akan mencarinya sampai dapat. Si Kancil sangat takut, Singa akan menuntut balas dendam pada dirinya.
Akhirnya Si Kancil berhasil membujuk Ular Piton agar mau bersekongkol dengannya.
“Pak De.. tolong aku, ya! Pak De mau sebentar saja menjadi kursi empukku, kalau Singa datang nanti. Mauuu.. ya, Pak De?” rayu Si Kancil.
“Aduuuh.., Cil. Jadi kursi bagaimana maksudmu?” tanya Ular Piton kurang paham.
Lalu Si Kancil membisikkan sesuatu ketelinga Ular Piton. Nampak Ular Piton mengangguk-anggukkan kepalanya, tanda mengerti. Si Kancil pun tersenyum, membayangkan rencananya akan berhasil.
“Sudah Cil? Kamu tidak ada pertanyaan lagi, kan? Pak De sudah lelah. Mata Pak De sangat mengantuk!” ucap Ular Piton sambil menguap beberapa kali.
“Udah Pak De. Sana pergi tidur. Biar aku yang berjaga-jaga di sini,” ucap Si Kancil.
Tak lama kemudian ular pun bergelung tidur. Gelungan badannya bundar seperti kursi sopa yang empuk. Sesaat kemudian Ular Piton sudah tertidur dengan nyenyak.
Si Kancil sedang bersenandung. Nyanyi Si Kancil yang merdu membuat binatang hutan merasa senang. Nyanyian Si Kancil semakin indah karena ditingkahi oleh suara Kera dan burung-burung hutan.
Singa tersenyum mendengar suara Si Kancil yang sedang bernyanyi. Dia tak akan memberi kesempatan Si Kancil akan mengibulinya.
Si Kancil pura-pura tidak tahu kedatangan Singa. Si Kancil sedang tidur-tiduran di atas kursi empuk.
“Nah.., ketemu juga kamu Cil.Lagi mengapa kamu di sini, Kancil?” tanya Singa.
“Aku sedang duduk malan di kursi ajaib dan empuk. Apa mata Paman tidak bisa melihat aku lagi bersenang-senang?” tanya Si Kancil acuh tak acuh.
“Apa, Cil? Kursi empuk? Bolehkah aku mencobanya sebentar?” tanya Singa.
“Jangan Paman. Ini kursi langka. Tidak boleh sembarangan boleh memakainya! Kursi ini sangat istimewa. Siapa yang bisa duduk di kursi ini dia akan merasa tidur di kayangan” jelas Si Kancil.
Singa tertarik dengan kursi Si Kancil. Singa ngotot hendak mencoba meminjam kursi empuk Si Kancil. Singa sudah beberapa hari tidak bisa tidur. alangkah senangnya, bila bisa meminjam kursi Si Kancil sehari saja.
Akhirnya dibuatlah perjanjian antara Singa dan Si Kancil. Singa berjanji tidak akan mengganggu Si Kancil, asal mau menyerahkan Kursi empuknya kepada Singa. Si Kancil menyetujui perjanjian dengan Singa, lalu menyerahkan kursi ajaibnya pada Singa. Singa baru boleh duduk di atas kursi empuknya, setelah Si Kancil tidak nampak lagi.
Singa mencoba duduk di kursi empuknya, setelah Si Kancil tidak nampak lagi. Tapi ketika baru saja duduk, tiba-tiba kursi empuknya bergerak lalu Singa ambruk. Tiba-tiba seekor Ular Piton yang besar melata dekat Singa. Ular Piton marah, lalu menyerang Singa. Leher Singa dibelitnya. Singa mencoba melepaskan belitan Ular Piton dari lehernya.
Terjadilah pertarungan yang seru antara Ular Piton dengan Singa. Si Kancil terus berlari dan bersiul sambil tersenyum. Karena terlalu senang, Si Kancil tidak melihat ada lubang di depannya. Si Kancil jatuh terperosok ke dalam lubang itu.
Pesan Moral:
1. Bersikap ramah dengan musuh atau lawan, bisa mengubah niat buruk /jahat menjadi baik.
2. Manfaatkan selalu kesempatan baik, di mana pun berada. Akal dan pikiran yang jernih diperlukan pada situasi tersulit pun sekalian.
3. Jangan berlaku licik yang merugikan orang lain, karena doa mereka yang terzolimi dimakbulkan Allah.
Lubuk Alung, 21-10-2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kancil juga ahli politik dan strategi ya ternyata. Jazakillah khairan, inspiratif
He..he..iya ya Bun. Terima kasih atas apresiasinya. Semoga sukses dan sehat selalu ya Bun
Luar biasa ceritanya, Bu, sehat selalu
Terima kasih Pak. Semoga sukses dan sehat selalu ya Pak
Mantap Uni. Rancak bana. Sukses selalu
Terima kasih Bunda. Sukses selalu buat Bunda
Semoga cerita ini juga dibaca oleh anak2 gurusianer. Syukur terwujud buku tunggal tentang cerita anak. Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS bunda.
Aamiin. Terima kasih atas doanya Pak. Sehat dan sukses selalu ya Pak
Keren Say...cernak bagus...lanjut salam Literasi
Terima kasih Bunda
Waduh si kancil kena juga..cernak bunda keren sukses selalu salam literasi
Ha..ha..iya Bunda. Kalau suka curang, ternyata suatu hari kena juga. Terima kasih atas apresiasinya Bun. Sehat dan sukses selalu
Cernaknyo Ibu selalu kerennn. Salam sukses, Buk.
Terima kasih Bunda Yessy. Sukses selalu buat Bunda
Sangat keren Bunda cernak nya.. salam sukses selalu
Terima kasih atas apresiasinya Bun. Sukses selalu buat Bunda
Cernak yg keren bunda, sukses terus ya salam literasi
Aamiin, terima kasih atas apresiasinya Bun
Keren sekali ceritanya bu Samsinar. Pesan moralnya dapat. Sukses selalu dan ditunggu tulisan2 berikutnya
Terima kasih Pak Suhargo. Semoga sehat dan sukses selalu
Cerita anak dgn nilai moral yg keren. Pasti anak-anak akan senang membacanya. Keren Bun.
Semoga begitu Bun. Terima kasih atas doanya Bunda
Selalu keren dan luar biasa ibu sayang.. Cerita anak yang berkwalitas dan gurih dibaca... Salam santun dan sukses buat ibu
Terima Bunsay atas apresiasinya. Sehat dan sukses selalu buat Bunda
Cerita anak yang selalu menginspirasi. Sukses selalu ya bu
Terima kasih atas apresiasinya Bun
Mantap ceritanya bun... Pesan moral yg dipetik jgn terlalu pongah jg dgn kepintaran... Keren salam sukses
Terima kasih Bunda. Salam sehat dan sukses selalu
Keren cernaknya bu
Terima kasih Bunda Hamidah
Masya Allah keren bun penuh hikmah, salam sukses sehat selalu
Terima kasih Bunda Rahmi atas apresiasinya. Sukses selalu buat Bunda
Keren cerita dan pesan moralnya Bu. Sukses selalu
Terima kasih Pak. Semoga sukses dan sehat selalu ya Pak
Kursi empuk dari kayangan...kebayang kalau diduduki singa ha..ha..seneng banget baca cernaknya, selalu keren dan kreatif. salut Bunda.
Iya Bunda.. cantik. Terima kasih atas apresiasinya. Sehat dan sukses selalu ya Bun
Terima kasih admin gurusiana tersayang
Cerita sarat dengan makna, salam santun
Terima kasih Pak atas apresiasinya
Keren bu
Terima kasih Bunda